Komunitas Keleput Bakung

 

“Kami putra-putri Metun Sajau yang telah mendapat ilmu dalam jangka waktu yang cukup lama (dari Sekolah Dasar sampai Perguruan Tinggi) ingin memberikan kembali kepada masyarakat ilmu yang telah kami dapat.”


Komunitas Keleput1 Bakung2 adalah sebuah laboratorium pendidikan multidisiplin nonformal yang berkiprah sejak 5 Juli 2013 di Metun Sajau―Kalimantan Utara. Komunitas Keleput Bakung (Koleng) menjadi tempat berkumpulnya putra-putri Metun Sajau untuk meningkatkan kompetensi diri melalui saluran pendidikan wujud pedagogis dan partisipasi sosial.


Melalui Koleng, setiap putra-putri Metun Sajau memiliki kesempatan untuk bergabung dan mengembangkan kompetensi dirinya. Selain itu, kegiatan yang dilakukan juga merupakan wahana pendewasaan diri dan latihan kepemimpinan yang natural. Koleng memfasilitasi seluruh anggota untuk belajar bersama selama waktu yang tidak ditentukan.

 

Visi Koleng

Mewadahi putra-putri Metun Sajau untuk menyalurkan dan mendapatkan pendidikan yang layak menjadi pemimpin yang baik dan cerdas.

 

Misi Koleng

Pedagogis dengan menciptakan suasana belajar kependidikan dan kepemimpinan bagi putra-putri Metun Sajau

 

Koleng ingin ikut berperan agar para calon pemimpin Metun Sajau, yakni warga mudanya memiliki kesempatan berinteraksi, belajar, dan tumbuhkan pemahaman identitas dan asal-usul masyarakat desanya. Dengan demikian, mereka akan menjadi pemimpin masa depan yang tetap menginjakkan kakinya di bumi pertiwi―Metun Sajau. Kehadiran Koleng juga merupakan upaya melunasi harapan urbanisasi masyarakat etnis Bakung ke Metun Sajau (1983) untuk mendekati daerah perkotaan (Tanjung Selor) agar mudah memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari, pendidikan formal dan pelayanan kesehatan, dan melunasi janji kemerdekaan Republik Indonesia (1945) yaitu memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa.

 

1Keleput dalam bahasa Indonesia berarti ‘Sumpit’. Keleput merupakan senjata tradisional masyarakat Metun Sajau (Dayak) yang digunakan untuk menjaga diri dan berburu binatang. Koleng terinspirasi nama dari makna dan fungsi Keleput bagi masyarakat Dayak: alat menjaga diri dan memenuhi kebutuhan hidup dengan berburu binatang. Artinya, Koleng menjadi sebuah wadah yang untuk menjaga pemerosotan nilai hidup dan untuk meningkatkan kualitas hidup anggotanya.

2Bakung merupakan subetnis Dayak Kenyah, yaitu Dayak-Kenyah-Bakung. Anggota Koleng dan masyarakat Metun Sajau mayoritas ras Bakung.

Redaksi

Anda dapat mengirimkan pertanyaan, komentar, dan saran melalui kolom Kontak Kami/Contact Us.